Buah jambu biji sudah sangat populer
di Indonesia. Tidak berlebihan juga jika buah yang satu ini disebut
sebagai buah rakyat. Mengapa? Sebab ia sering dijumpai di pekarangan
hunian warga. Tanaman jambu biji memang mudah tumbuh di mana saja.
Istimewanya, tak hanya berperan sebagai penghasil buah, tanaman jambu
biji juga bisa menjadi sumber kesembuhan. Alsannya, selain buah yang
dikenal sebagai penghasil vitamin C dua kali lipat dari jeruk, ternyata
daun jambu biji juga memiliki sejumlah khasiat nyata bagi kesehatan
manusia. Jadi, menanam pohon jambu di pekarangan Anda tak hanya untuk
dipetik buahnya tetapi juga untuk dipetik khasiat penyembuh daunnya.
Untuk memahami lebih lanjut khasiat tersebut, rasanya tepat jika kita
mengurai kandungan daun jambu biji itu sendiri. Berikut kami sajikan
Informasinya untuk Anda.
Dari Tannin Hingga Minyak Atsiri
Sama seperti buahnya, kandungan daun jambu biji ini juga cukup lengkap. Berbagai senyawa penting tersimpan di setiap helainya. Menurut seorang ahli bernama Kartasapoetra, secara umum kandungan daun jambu biji ini antara lain zat-zat penyemak atau dikenal dengan sitilah psiditanin sekitar 9%, minyak lemak sebanyak 6%, damat sebanyak 3%, sejumlah garam mineral, minyak atsiri sebanyak 0,4%, dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan jika diurai secara spesifik, kandungan senyawa yang ada di dalam daun jambu ini antara lain:
Untuk senyawa tannin yang ada di dalam daun jambu biji ini cukup istimewa. Jenis tannin ini adalah Psiditanin yakni sekumpulan zat organik amorf dengan karakter asam dan mampu mengendapkan alkaloid dan juga glukosida. Hal ini yang menjadikan tannin jenis ini dipakai untuk menyemak dan untuk membuat tinta dan mengendapkan senyawa protein. Selain itu tannin juga dipakai sebagai senyawa anti-bakteri, penetral atau pengelat racun (absorbent), untuk melapisi dinding mokus di usus atau astringent, dan juga sebagai antispasmolotik dan mengatasi kontraksi yang ada di otoot usus.
Anda mungkin sudah paham bahwa daun jambu biji sangat bermanfaat mebobati diare. Nah, khasiat ini bersumber dari kandungan tannin yang ada di dalamnya. Semakin halus kita menglumatkan daun jambu biji maka akan semakin tinggi konsentrat dari tannin ini. Terkait fakta ini, telah dilakukan penelitian invitro yang hasilnya adalah tannin pada daun jambu biji bisa mengurangi bahkan menghilangkan kontraksi berlebihan yang ada di dalam organ usus halus. Selain itu, ia juga mampu melumpuhkan bakteri jenis Escherichia Coli dan juga Staphylococcus Aureus.
Kemampuan kandungan daun jambu biji dalam melumpuhkan mikroba ini cukup baik. Karena itu, sebagian ilmuan menyebut daun jambu biji sebagai zat anti-mikroba. Lebih lanjut dinyatakan bahwa apa yang dimaksud dengan zat anti-mikroba adalah suantu material yang bisa digunakan untuk membunuh dan juga menghambat pertumbuhan mikrobia. Jika didasarkan pada tujuannya maka efek daun jambu terhadap mikroba ini dibagi atas dua yakni: bakteriostatis (penghambat mikroba) dan bakteriosida (pembunuh mikroba).
Dari Tannin Hingga Minyak Atsiri
Sama seperti buahnya, kandungan daun jambu biji ini juga cukup lengkap. Berbagai senyawa penting tersimpan di setiap helainya. Menurut seorang ahli bernama Kartasapoetra, secara umum kandungan daun jambu biji ini antara lain zat-zat penyemak atau dikenal dengan sitilah psiditanin sekitar 9%, minyak lemak sebanyak 6%, damat sebanyak 3%, sejumlah garam mineral, minyak atsiri sebanyak 0,4%, dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan jika diurai secara spesifik, kandungan senyawa yang ada di dalam daun jambu ini antara lain:
- Flavanoid.
- Alkaloid.
- Pektin atau serat yang larut dalam air.
- Tanin (mengandung fenol)
- Minyak atsiri yang teridir atas campuran senyawa oleopten dan juga stearopten atau minyak esensial.
Untuk senyawa tannin yang ada di dalam daun jambu biji ini cukup istimewa. Jenis tannin ini adalah Psiditanin yakni sekumpulan zat organik amorf dengan karakter asam dan mampu mengendapkan alkaloid dan juga glukosida. Hal ini yang menjadikan tannin jenis ini dipakai untuk menyemak dan untuk membuat tinta dan mengendapkan senyawa protein. Selain itu tannin juga dipakai sebagai senyawa anti-bakteri, penetral atau pengelat racun (absorbent), untuk melapisi dinding mokus di usus atau astringent, dan juga sebagai antispasmolotik dan mengatasi kontraksi yang ada di otoot usus.
Anda mungkin sudah paham bahwa daun jambu biji sangat bermanfaat mebobati diare. Nah, khasiat ini bersumber dari kandungan tannin yang ada di dalamnya. Semakin halus kita menglumatkan daun jambu biji maka akan semakin tinggi konsentrat dari tannin ini. Terkait fakta ini, telah dilakukan penelitian invitro yang hasilnya adalah tannin pada daun jambu biji bisa mengurangi bahkan menghilangkan kontraksi berlebihan yang ada di dalam organ usus halus. Selain itu, ia juga mampu melumpuhkan bakteri jenis Escherichia Coli dan juga Staphylococcus Aureus.
Kemampuan kandungan daun jambu biji dalam melumpuhkan mikroba ini cukup baik. Karena itu, sebagian ilmuan menyebut daun jambu biji sebagai zat anti-mikroba. Lebih lanjut dinyatakan bahwa apa yang dimaksud dengan zat anti-mikroba adalah suantu material yang bisa digunakan untuk membunuh dan juga menghambat pertumbuhan mikrobia. Jika didasarkan pada tujuannya maka efek daun jambu terhadap mikroba ini dibagi atas dua yakni: bakteriostatis (penghambat mikroba) dan bakteriosida (pembunuh mikroba).